Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Dokter Indonesia tidak diakui di singapore
#1
Pemerintah singapore tidak mengizinkan lulusan faklutas kedokteran indonesia untuk berpraktik di negaranya.
Tidak satupun fakultas kedokteran indonesia di akui kemampuannya dalam mendidik mahasiswanya menjadi dokter yang baik.
begitu mudahnya menjadi dokter di indonesia. sehingga ada pepatah bilang, kerbau pun kalau bisa tanda tangan, bisa jadi dokter indonesia.

Saya berharap, semoga pemerintah mampu menaikkan mutu salah satu fakultas kedokteran di indonesia sehingga lulusannya di akui di negara kecil itu (singapore) sebagai seorang dokter.
tidak akan ada warganegara singapore yang datang berobat di indonesia disebabkan kemampuan dokter2 indonesia mendapatkan nilai D maupun E di singapore.

jangan salahkan dokter2 indonesia tidak lulus ujian kompetensi.
tapi salahkan pemerintah yang tidak mampu menjadikan salah satu fakultas kedokterannya mendapatkan pengakuan di singapore.
Reply
#2
Itu sih masalah proteksi aja.
Dagang.
Mo sebagus apapun FK kita, kita ga akan tetep bisa "diakui".
Karena mereka gamau orang indo cari uang di sana.
Mereka takut.
Jadi dokter/mhs FK yang ngerti ekonomi makro enak juga.
Apalagi kalo udah paham bahwa kita cuma jadi bulan2an negara kapitalis, khususnya yang letaknya di sekitar negara kita sendiri.
Tenang, kita bukan gak kompeten secara umum (walo saya punya keyakinan bahwa sebagian besar dokter yang lulus memang tidak kompeten), kita cuma gak boleh dapet ilmu ato uang mereka aja.
Reply
#3
kenapa cuma salah satu aja yang ditingkatin??semua dong harusnya...dan kenapa harus minta ama pemerintah??masalah mutu mah kita juga yang harus tanggung jawab...pendidikan kedokteran berkelanjutan gitu loh..
btw, selama gw kerja di klinik international, pasien bule ato asia puas kok dengan pelayanan dokter indonesia...
Reply
#4
waduh merinding juga bacanya... patah arang dech buat mengadu nasib di negeri sebrang....

@dr cinta
shahih ga tuch infonya ??

@blackguitar
"kita cuma gak boleh dapet ilmu ato uang mereka aja......" sepakat bro !!
Reply
#5
Saya mengantar saudara saya sakit dan berobat di Singapura. Selagi mengobrol, saudara saya bilang ke dokternya kalau saya mahasiswa kedokteran di Indonesia. Selagi saudara saya masuk ke ruang operasi, saya di tarik sama dokter nya untuk melihat proses operasi itu berlangsung. Hanya saya saja waktu itu orang luar yang boleh masuk ke ruang operasi. Bahkan saya lihat ada seorang istri yang dilarang masuk untuk melihat suaminya di operasi. Terakhirnya dokter bilang ke saya "setelah lulus, tuntut ilmu di sini ya!, kami sangat membutuhkan tenaga handal di sini." Jadi membaca post di atas saya kurang setuju.
Reply
#6
Mungkin disini yg penting adalah Informasi Nicky, nah teman teman mungkin mendapatkan informasinya begitu, kebetulan saya juga punya teman yg mau masuk ke NUS entah sekarang masuk atau tidak, dia bilang waktu mendaftar ke NUS memang perlu harus melalui beberapa prosedur. Karena saya tidak mendapat informasi lagi dari dia (lost contact) jadi saya tidak bisa mengatakan apa saja prosedurnya, karena saya takut salah. Makanya saya baru komentar sekarang Big Grin
[Image: aliensign.jpg]
Reply
#7
Ha.. Ha... Ha.....
Sakit perut gw ketawa.... Ini mah masalah politik dagang bro... Alias masih urusan perut... Mereka takut kita ikut-ikutan dapat porsi "kue" keberuntungan mereka di sana. Emang sehebat apa sih dokter-dokter lulusan singapore?!! Apakah mereka sampai bisa menghidupkan orang yang sudah mati, sampai mengeluarkan statement dokter Indonesia disamakan dengan kerbau?! Fuc*in he*l!!!!!!! Yang membedakan dokter-dokter singapore sama kita-kita yang dari Indonesia bukan masalah kemampuan atau kompetensi kita yang lebih inferior dari mereka. Tetapi lebih kepada kemudahan mereka terhadap akses informasi, penguasaan teknologi, pelayanan konsumen, dan yang terpenting perhatian dari pemerintah. Klo di singapore dokter-dokter umumnya punya gaji minimal US$ 3,000 per month (Rp. 29 jt) atau US$ 36,000 per annual, jadi bisa ngobrol sampai berjam-jam sama pasiennya, bandingkan dengan pemerintah kita yang menggaji dokter umumnya maksimal US$ 500 per month itu pun didaerah terpencil untuk yang ptt paling banter setahun. Untuk PNS nya, umumnya hanya US$ 160 per month (Rp. 1,7 Jt / bulan). Jumlah segitu mah gak cukup buat beli makanan kucing gue di rumah. Apalagi teknologinya, pliss deh... Teman-teman sejawat juga pasti lebih tahu lah. Tapi teman-teman jangan sakit hati apalagi sampai patah arang, sebentar lagi pasar bebas. Seleksi alam akan membuktikan. Jangan takut sama singapore!! Ingat, singapore " just a little red dot on the map".
Reply
#8
tullllllllll..... singapur menjadikan kesehatan atau tepatnya indusri rumah sakit menjadi sumber devisa, dimana dokter menjadi core bisnis mereka, otomatis dong kalo jadi core bissnis dokternya digaji gede.... karena ini menyangkut devisa yang lunayan gede otomatis jg pemerintah singapure memiliki regulasi an memberikan insentif yang tinggi untuk usaha diperumah sakitan, ga tanggung mereka promo sampe departemen pariwisata jg turun tngan....

nah krn sumber daya mnusia mrk terbatas, mrk mencoba membuat tenaga dokternya lbh superior dng pemanfaatan teknologi dan iformasi yg ts bilang, sudah barang tentu sistem yang diracik mrk itu ingin mereka pergunakan untuk kemamuran mrk dengan cara memproteksi pasar yang dibentuk,
dalam hal ini dokter yang praktek disana harus menguasai teknologi mutakhir (kata mrk) yang mereka pergunakan untuk menggerakkan industri mrk.... yakinlah kalo dokter mrk disuruh praktek di indonesia jangankan didaerah terpencil yang modalnya cuma stetoskop, senter besar yg multi fungsi bisa ngintip tonsil pasien an bisa nerangi jalan pulang kalo kemaleman habis rapal desa, dan dibekali 1 box tetra 1box ctm gg paraset,,,, disuruh praktek dijakarta aja ogah, mengingat mrk harus beradaptasi dgn sistem kita, apalagi masalah biaya konsul hahahahahahah

tp jangan patah arang pren, dokter kita bukannya ga saggup disana, kita bisa menyerap tekologi dan informasi secepat apa yg dokter mrk lakukan, yang dibutuhkan cuma "adaptasi",, tapi kenapa mrk tetap menolak?? mereka gak mau ngeluarkan duit, waktu dll untuk kita yang mau praktek di rs mrk yang harus diadaptasikan dng sistem kerja mrk, rugi doooooooong..... hahahahahahah KITA TAK KALAH DARI MEREKA, ADAPTASI itu aja ....

nah kita liat dinegara kita, sudah banyak rumahsakit internasional bahkan ada rs yang induknya di sigapur, mrk pake dokter lokal loh, knp? krn feenya lbh kecil? trus lbh mudah nyari doker? ato mrk sekedar jual teknologi, tempat inap pasien dlll...?????

dibalik itu semua aku yakin krn mrk merasa cuma titik dipeta makanya mereka tidak mau dikuasai atau dijajah dalam sektor yang Vital bernama kesehatan, bahkanmungkin lebih menguntunkan kalau mrk menjajah haaaahahahahahahahahah

jayalah negriku, cintailah produk dalam negri...... cee u
Reply
#9
Quote:Ha.. Ha... Ha.....
Sakit perut gw ketawa.... Ini mah masalah politik dagang bro... Alias masih urusan perut... Mereka takut kita ikut-ikutan dapat porsi "kue" keberuntungan mereka di sana. Emang sehebat apa sih dokter-dokter lulusan singapore?!! Apakah mereka sampai bisa menghidupkan orang yang sudah mati, sampai mengeluarkan statement dokter Indonesia disamakan dengan kerbau?! Fuc*in he*l!!!!!!! Yang membedakan dokter-dokter singapore sama kita-kita yang dari Indonesia bukan masalah kemampuan atau kompetensi kita yang lebih inferior dari mereka. Tetapi lebih kepada kemudahan mereka terhadap akses informasi, penguasaan teknologi, pelayanan konsumen, dan yang terpenting perhatian dari pemerintah. Klo di singapore dokter-dokter umumnya punya gaji minimal US$ 3,000 per month (Rp. 29 jt) atau US$ 36,000 per annual, jadi bisa ngobrol sampai berjam-jam sama pasiennya, bandingkan dengan pemerintah kita yang menggaji dokter umumnya maksimal US$ 500 per month itu pun didaerah terpencil untuk yang ptt paling banter setahun. Untuk PNS nya, umumnya hanya US$ 160 per month (Rp. 1,7 Jt / bulan). Jumlah segitu mah gak cukup buat beli makanan kucing gue di rumah. Apalagi teknologinya, pliss deh... Teman-teman sejawat juga pasti lebih tahu lah. Tapi teman-teman jangan sakit hati apalagi sampai patah arang, sebentar lagi pasar bebas. Seleksi alam akan membuktikan. Jangan takut sama singapore!! Ingat, singapore " just a little red dot on the map".
[post=127=808]

btw baca di mana tu bro kita di bilang sperti itu?
BTW ngga sampe 500USD kali bro ^_^ biasa dech ... ya elo tau lah ^_^

Quote:tullllllllll..... singapur menjadikan kesehatan atau tepatnya indusri rumah sakit menjadi sumber devisa, dimana dokter menjadi core bisnis mereka, otomatis dong kalo jadi core bissnis dokternya digaji gede.... karena ini menyangkut devisa yang lunayan gede otomatis jg pemerintah singapure memiliki regulasi an memberikan insentif yang tinggi untuk usaha diperumah sakitan, ga tanggung mereka promo sampe departemen pariwisata jg turun tngan....

nah krn sumber daya mnusia mrk terbatas, mrk mencoba membuat tenaga dokternya lbh superior dng pemanfaatan teknologi dan iformasi yg ts bilang, sudah barang tentu sistem yang diracik mrk itu ingin mereka pergunakan untuk kemamuran mrk dengan cara memproteksi pasar yang dibentuk,
dalam hal ini dokter yang praktek disana harus menguasai teknologi mutakhir (kata mrk) yang mereka pergunakan untuk menggerakkan industri mrk.... yakinlah kalo dokter mrk disuruh praktek di indonesia jangankan didaerah terpencil yang modalnya cuma stetoskop, senter besar yg multi fungsi bisa ngintip tonsil pasien an bisa nerangi jalan pulang kalo kemaleman habis rapal desa, dan dibekali 1 box tetra 1box ctm gg paraset,,,, disuruh praktek dijakarta aja ogah, mengingat mrk harus beradaptasi dgn sistem kita, apalagi masalah biaya konsul hahahahahahah

tp jangan patah arang pren, dokter kita bukannya ga saggup disana, kita bisa menyerap tekologi dan informasi secepat apa yg dokter mrk lakukan, yang dibutuhkan cuma "adaptasi",, tapi kenapa mrk tetap menolak?? mereka gak mau ngeluarkan duit, waktu dll untuk kita yang mau praktek di rs mrk yang harus diadaptasikan dng sistem kerja mrk, rugi doooooooong..... hahahahahahah KITA TAK KALAH DARI MEREKA, ADAPTASI itu aja ....

nah kita liat dinegara kita, sudah banyak rumahsakit internasional bahkan ada rs yang induknya di sigapur, mrk pake dokter lokal loh, knp? krn feenya lbh kecil? trus lbh mudah nyari doker? ato mrk sekedar jual teknologi, tempat inap pasien dlll...?????

dibalik itu semua aku yakin krn mrk merasa cuma titik dipeta makanya mereka tidak mau dikuasai atau dijajah dalam sektor yang Vital bernama kesehatan, bahkanmungkin lebih menguntunkan kalau mrk menjajah haaaahahahahahahahahah

jayalah negriku, cintailah produk dalam negri...... cee u
[post=127=818]

koreksi untuk tetra bukan atu box tapi atu botol yg isi 1000 250 mg ^_^ mantab emang tetra [Image: 1187888227689.gif]

Sebenarnya ada beberapa kolega senior yg masih praktek disana loh bro.
Dan FYI selama ada rekomendasi untuk sekolah/praktek disana pasti bisa, yup bisa jadi itu untuk proteksi, kita pun begitu bukan? ada beberapa kolega kita yg ngga bisa praktek di indonesia karena "program adaptasi" yg susah. Padahal WNI hanya saja dia melanjutkan pendidikan dokter ahlinya ke luar negeri, atau ada dokter Indonesia yg sekolah ke luar, tidak bisa mengunakan gelar dokter ahlinya di Indonesia, dan terpaksa berpraktek sebagai dokter umum karena beliau sangat ingin tinggal di Indonesia, itu juga ada di jaman dulu ^_^
walau sekarang sudah banyak yg bisa "kembali" ke Indonesia. Dan sekarang pun "program adaptasi" sudah lebih nyaman daripada jaman dahulu. tapi tetap saja untuk beberapa dokter Indonesia, lebih baik mencoba sekolah di Indonesia daripada nanti tidak bisa kembali ^_^

BTW gue bicara secara umum ya, tidak hanya Singapore untuk contoh yg gue berikan, karena AFAIK ada WNI lulusan NUS yg praktek sebagai dokter ahli di Indonesia, walau beliau ada di Jakarta ^_^
[Image: aliensign.jpg]
Reply
#10
salam,
kenalin, gw orang baru. baca postingan di atas gw tergelitik. makhsud gw, kt gak perlu minder ama mereka. ada anak singapur yg skrng lg ko-ass ama gw, mereka gak pinter2 amat, masalah DP masih jago anak2 sini, teori? yah biasa aja, sama ama kita. so biarpun anjing menggonggong, kafilah harus tetep lewat. OK!
ganbatte, ne!
Reply


Possibly Related Threads…
Thread Author Replies Views Last Post
  Harga Obat dan Kecurigaan Komisi Dokter Jangle 1 5,882 Wednesday, 18 April 2018, 14:01
Last Post: JamesWiguna
  TBC Tetap Urutan Ke-3 di Indonesia Jangle 0 4,178 Monday, 29 March 2010, 22:45
Last Post: Jangle
  Dokter Asing Ilegal Jangle 0 3,969 Monday, 29 March 2010, 22:11
Last Post: Jangle
  Belum Ada Dokter Asing yang Diberi Izin Praktek Jangle 0 3,947 Monday, 29 March 2010, 22:09
Last Post: Jangle
  Dokter "Berbisnis" Obat Generik Tak Dilirik Jangle 0 3,826 Monday, 29 March 2010, 21:36
Last Post: Jangle
  Survey Dokter Indonesia dr.samia 1 5,213 Monday, 15 February 2010, 08:19
Last Post: Jangle
  Salary Dokter indONEsia dan Lainnya suhu 7 13,087 Thursday, 07 January 2010, 11:25
Last Post: grad_HAM
  Survey Dokter terhadap kebutuhan sebuah website gimsot 1 4,807 Wednesday, 02 December 2009, 17:57
Last Post: asbud
  Pool: Dokter Bayar Dokter?? asbud 16 22,946 Friday, 09 October 2009, 19:38
Last Post: darknetwork
  mobile connection to dokter or id leons 11 17,735 Thursday, 26 March 2009, 22:22
Last Post: alien

Forum Jump: