Thursday, 12 November 2009, 22:55
hai...
newbie numpang nongol yah...
menurut saya,kenapa harga symposium dan seminar itu mahal krena mengikuti rumus ekonomi,semakin banyak yg membutuhkan "SKP" dan hanya sedkit seminar/symposium yang ada dalam setahun maka tentu saja harga seminar dan symposium mahal...karena IDI pun mencari untung dari "SKP" itu (IDI terkadng memsang tarif "label" pemberian SKP itu tergolong mahal)..bahkan klo ditilik dari belakang..sbnernya yang menyebabkan symposium atau seminar itu mahal karena sistem,itulah yang membuat mahal...istilahnya kapitalisme dibidng kesehatan....
untuk memperpnjng STR membtuhkan "SKP" yang tidak sedkit...
bahkan justru sebgai orng2 yg berada dibidng kedokteran...sehrusnya mulai membuka mata terhadap hal atau masalah ini..tpi sya lihat malah para senior dan para kolega yang lebih mapan cenderung "diam" melihat masalh ini...jarang yang berani berkoar untuk melakukan "perlawanan" terhadap kebijakan kumulatif SKP syarat memperpanjng STR...
lalu dimna posisi pasien selama ini?
apkah dengan semkin banyknya SKP yang kita kumpulkan akankah pelayanan kesehatan khususnya dokter mampu semakin baik dalam menempatkan pasiennya secara proporsional???
mari kita introspeksi...
sory saya newbie...
newbie numpang nongol yah...
menurut saya,kenapa harga symposium dan seminar itu mahal krena mengikuti rumus ekonomi,semakin banyak yg membutuhkan "SKP" dan hanya sedkit seminar/symposium yang ada dalam setahun maka tentu saja harga seminar dan symposium mahal...karena IDI pun mencari untung dari "SKP" itu (IDI terkadng memsang tarif "label" pemberian SKP itu tergolong mahal)..bahkan klo ditilik dari belakang..sbnernya yang menyebabkan symposium atau seminar itu mahal karena sistem,itulah yang membuat mahal...istilahnya kapitalisme dibidng kesehatan....
untuk memperpnjng STR membtuhkan "SKP" yang tidak sedkit...
bahkan justru sebgai orng2 yg berada dibidng kedokteran...sehrusnya mulai membuka mata terhadap hal atau masalah ini..tpi sya lihat malah para senior dan para kolega yang lebih mapan cenderung "diam" melihat masalh ini...jarang yang berani berkoar untuk melakukan "perlawanan" terhadap kebijakan kumulatif SKP syarat memperpanjng STR...
lalu dimna posisi pasien selama ini?
apkah dengan semkin banyknya SKP yang kita kumpulkan akankah pelayanan kesehatan khususnya dokter mampu semakin baik dalam menempatkan pasiennya secara proporsional???
mari kita introspeksi...
sory saya newbie...