Monday, 23 June 2008, 07:59
:clink:Tenang aja om ariio_tejo....
Insyaallah bukan om saja yang ngalami kejadian kayak gitu, dan mungkin hampir sebagian besar dokter2 yang masih muda atau terlihat masih muda / baby face ( kayak saya ;D ;D ) akan ngalami juga, tapi tetap waktu yang akan berbicara dan niat baik kita, brainware kita, capability kita in medical practice yang akan membuktikan kepada mereka yang tidak percaya dengan kita bahwa kita sebenarnya punya kemampuan dan mungkin expert dalam profesi kita .
Saran saya om jangan sedih, ambil pengalaman ini sebagai hikmah dan pelajaran berharga, tetap tingkatkan ilmu dan keahlian dengan tetap berniat baik, husnudzon dan tanpa berniat untuk menunjukkan keahlian kita itu kepada orang lain n biarkan orang lain mengapresiasi sendiri kemampuan kita :clink:.
Dan satu lagi dari beberapa pengalaman saya ( cuma berbagi ya om ),
1. Ketika kita masuk pada lingkungan baru, coba untuk adaptasi, ambil yang baik dan hindari yang tidak baik, tetap berpegang pada prinsip kita, namun jangan terlalu idealis cobalah untuk mengadaptasikan idealisme kita tadi dengan lingkungan kita, tentunya ya tadi itu yang baik diambil n yang jelek dihindari .
2. Sepintar dan seterampil apapun kita, ketika kita masuk lingkungan baru, KITA TETAPLAH ORANG BARU, dimana lingkungan baru kita tidak tahu siapa kita dan bagaimana kita, jadi tetap WISE, Santaiii... and liat2 kondisi sekitar ( kalo mau cuci mata dikit2 juga gapapa... ;D )
3. SAYA JUGA PERNAH NGALAMI OM.....Â
oke om ario_tejo, jangan sedih ya.... masak dah berguru di Bau Bau 1 tahun masih mutungan gituÂ
Kira2 begitu aja yaa om
Best Regard
Lapuma
The Island Doctor 8)
Insyaallah bukan om saja yang ngalami kejadian kayak gitu, dan mungkin hampir sebagian besar dokter2 yang masih muda atau terlihat masih muda / baby face ( kayak saya ;D ;D ) akan ngalami juga, tapi tetap waktu yang akan berbicara dan niat baik kita, brainware kita, capability kita in medical practice yang akan membuktikan kepada mereka yang tidak percaya dengan kita bahwa kita sebenarnya punya kemampuan dan mungkin expert dalam profesi kita .
Saran saya om jangan sedih, ambil pengalaman ini sebagai hikmah dan pelajaran berharga, tetap tingkatkan ilmu dan keahlian dengan tetap berniat baik, husnudzon dan tanpa berniat untuk menunjukkan keahlian kita itu kepada orang lain n biarkan orang lain mengapresiasi sendiri kemampuan kita :clink:.
Dan satu lagi dari beberapa pengalaman saya ( cuma berbagi ya om ),
1. Ketika kita masuk pada lingkungan baru, coba untuk adaptasi, ambil yang baik dan hindari yang tidak baik, tetap berpegang pada prinsip kita, namun jangan terlalu idealis cobalah untuk mengadaptasikan idealisme kita tadi dengan lingkungan kita, tentunya ya tadi itu yang baik diambil n yang jelek dihindari .
2. Sepintar dan seterampil apapun kita, ketika kita masuk lingkungan baru, KITA TETAPLAH ORANG BARU, dimana lingkungan baru kita tidak tahu siapa kita dan bagaimana kita, jadi tetap WISE, Santaiii... and liat2 kondisi sekitar ( kalo mau cuci mata dikit2 juga gapapa... ;D )
3. SAYA JUGA PERNAH NGALAMI OM.....Â
oke om ario_tejo, jangan sedih ya.... masak dah berguru di Bau Bau 1 tahun masih mutungan gituÂ
Kira2 begitu aja yaa om
Best Regard
Lapuma
The Island Doctor 8)